Selasa, 05 November 2013

ANAKKU “WEDHOK” (Catatan Kecil di Ulang Tahun ke 1 SEKAR AYU RIZQY AMALIA)


Hari ini tanggal 6 Nopember adalah tepat di Ulang Tahun Anakku yang ke 1 SEKAR AYU RIZQY AMALIA, ya nama mu sudah kupersiapkan jauh hari sebelum dirimu hadir di antara kami. Dan ini jadikan kekuatan hati untuk menuliskan catatan tentang harapan di ulang tahun mu ini. Catatan Kecil di Ulang Tahun ke 1 SEKAR AYU RIZQY AMALIA

Nak, jauh sebelum kau hadir dalam kehidupan Bapak  dan ibu, kami senantiasa bermohon kepada Allah Swt agar dikaruniai keturunan yang sholeh dan sholihah, yang taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua, rajin beribadah dan belajar, serta dapat menjadi penerus dakwah Ilallaah. Dimana kami sudah bersama dengan kakak mu RIZQY BAHTIAR HAPSARA PUTRA dan RIZQY HAIDAR YUDHA MAHESWARA. Catatan tentang kelahiranmu di http://hariswridwan.blogspot.com/2012/11/rizqy-yang-luar-biasa-sebuah-catatan.html

Banyak rencana yang kami rancang, agar kelak bila kau hadir, kami sudah siap menjadi orang tua yang baik dan mampu mendidikmu dengan didikan yang sesuai dengan dinnul Islam, tuntunan kita seperti yang dicontohkan oleh Rosulullah Saw kepada kita.

Bapak  dan Ibu ingin, kelak bila Allah mengamanahkan kepada kami seorang putri, maka dia akan berakhlaq seperti akhlaqnya Fatimah putri Rasulullah,Setelah tanda kehadiranmu mulai tampak, Ibu sering mual, muntah-muntah, sakit kepala dan sering mau pingsan, Ibu dan Bapak  bersyukur kepada Allah atas karunia-Nya, kami menjagamu sepenuh hati, serta senantiasa berharap, kelak kau lahir sebagai anak yang sehat, sempurna dan menyenangkan.

Sejak dalam rahim, kami mencoba menanamkan kalimat-kalimat tauhid kepadamu dan berupaya mengenalkanmu kepada Sang Pencipta, dengan bacaan ayat-ayat suci-Nya, dengan senandung-senandung shalawat Nabi, dengan nasyid-nasyid yang membangkitkan semangat da’wah dan rasa keimanan kepada Allah yang Esa.

Saat kau akan lahir, Ibu merasakan sakit yang amat sangat, seolah berada antara hidup dan mati, namun Ibu tidak mengeluh dan putus asa, karena bayangan kehadiranmu lebih Ibu rindukan dibanding dengan rasa sakit yang Ibu rasakan. Ibu tak henti-hentinya berdo’ a, memohon ampunan dan kekuatan kepada Allah. Bapak pun tidak tidur beberapa malam untuk memastikan kehadiranmu, menemani dan menguatkan Ibu, agar sanggup melahirkanmu dengan sempurna. Bacaan dzikir dan istighfar, mengiringi kelahiranmu.

Begitu kau lahir, sungguh rasa sakit yang amat sangat sudah terlupakan begitu saja. Setelah tangismu terdengar, seolah kebahagiaan hari itu hanya milik Ibu dan Bapak . Air mata yang tadinya hampir tak henti mengalir karena menahan sakit, berganti menjadi senyum bahagia menyambut kelahiranmu. Ibu dan Bapak  bersyukur kepada Allah Swt, kemudian Bapak  melantunkan bacaan adzan dan iqomat ditelingamu, agar kalimat yang pertama kali kau dengar adalah kalimat Tauhid yang harus kau yakini dan kau taati selama hidupmu.

Saat pertama kali kau isap air susu Ibu, Ibu merasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang tiada tara. Ibu ingin memberikan semuanya kepadamu, agar kau segera tumbuh besar dan sehat. Ibu berupaya supaya ASI ini dapat mencukupi kebutuhanmu. Ibu berupaya untuk selalu dekat denganmu, dan selalu mengajakmu kemanapun Ibu pergi, supaya kapanpun kau lapar, Ibu selalu siaga memberikan air surgawi karunia Ilahi itu kepadamu. Dan ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan di saat cuti melahirkan, dan berupaya tetap ASI di berikan dengan membawa botol buat persiapan dip eras dan di simpan buatmu , nak.

Ibu berusaha untuk selalu siap siaga menjagamu, kapanpun dan dalam keadaan apapun. Saat malam sedang tidur lelap, Ibu akan terjaga bila kau tiba-tiba menangis karena popokmu basah atau karena kau lapar. Saat sedang makan dan kau buang air besar, Ibu dengan rela menghentikan makan dan mengganti popokmu dulu. Dan semuanya, Ibu lakukan dengan senang hati, tanpa rasa risih dan jijik.

Sejak kau masih dalam ayunan, Ibu senantiasa membacakan do'a dalam setiap kegiatan yang akan kau lakukan. Ibu bacakan do'a mau makan ketika kau hendak makan, do’a mau tidur ketika kau mau tidur, dan do’a apa saja yang harus kau tahu dan kau amalkan dalam kehidupan keseharianmu. Ibu bacakan selalu ayat kursi dan surat-surat pendek satu persatu setiap malam, dikala mengantarmu tidur,

Sebuah harapan dihati yang paling dalam, dan senantiasa berdoa kelak hingga ketika Ibu dan Bapak  tiada, kau tetap melantunkan do’a itu, karena do’amu akan memberikan kepada Ibu dan Bapak  pahala yang tak henti-hentinya di yaumil-akhir. Kaulah asset masa depan bagi kami, selain kakak kakak mu. Kau akan mampu menolong kami di yaumil-akhir nanti, bila kau menjadi anak yang sholihah.

Nak, kehadiranmupun memberikan kepada Ibu dan Bapak  pelajaran yang sangat berharga, kau mengingatkan kami tatkala masih sepertimu. Mengingatkan dengan lebih kuat lagi, betapa besar pengorbanan yang dilakukan oleh kakek nenekmu kepada kami, hingga Ibu dan Bapak  tumbuh dewasa dan bahkan sampai menjadi orang tua seperti mereka.

Ibu dan Bapak  sangat menyayangimu, karena kami ingin kaupun menjadi anak yang penyayang terhadap sesama. Kami hampir selalu menyertakan kata sayang dibelakang namamu saat memanggilmu, supaya hatimu senang dan gembira bersama Ibu dan Bapak.

Inilah harapan Ibu dan Bapak  kepadamu, sangat banyak dan sangat ideal. Oleh karenanya, kami senantiasa memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah Yang Esa, yang Berkuasa dan Maha Agung, agar tidak salah langkah dalam mendidikmu.

Sekali lagi selamat ulang tahun ya nak denga do’a semoga panjang umur sehat bahagia tentram sejahtera dan sukses selalu.. amin


Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a'yun waj’alnaa lilmuttaqiina imaaman. Amiin

»»  READMORE...

Selasa, 03 September 2013

MEMBANGUN KOMITMENT (Catatan Untuk membentuk guru hebat)



            Pelayanan terbaik harus mencakup, paling tidak, tiga aspek. yaitu terbaik dari segi sumber daya manusia, dari segi sarana dan pra sarana, serta prima dari segi sistem kerja (prosedur) yang diterapkan.

Pertanyaan pun terus dilanjutkan bagaimana dengan pelayanan di tingkat Dinas yang didalamnya termasuk di Tata Usaha Sekolah - Sekolah maupun nit Pelaksana Teknis Daerah. Demikian juga gambaran yang di inginkan oleh para pegawai yang ada di lingkungan mereka. Salah satunya yaitu melayani para guru yang akan menjadi seorang guru yang hebat, dengan begitu maka pelayanan yang terbaik yang diharapkan.

Bagaimana sih jadi guru hebat itu alias “the great guru” (istilah yang sering dikemukakan dalam pembahasan kurikulum 2013) ? itu sebuah pertanyaan yang biasa saja menurut saya, tapi sulit juga untuk dirumuskan dan dijawab, bukankah begitu…

Saya pribadi sangat kagum kepada guru yang selalu tampil semangat, tetap berusaha mengembangkan pengetahuan kependidikan dan tetap menjaga integritasnya sebagai seorang guru. Lalu intinya, bagaimana ukuran guru yang hebat itu menurut kita, mungkin catatan sederhana ini, bisa membantu anda untuk dapat membayangkannya

Ada empat hal (emang sih banyak hal) yang menjadi ciri guru agar bisa disebut the “great guru”, empat  hal itu adalah : 

1) Memiliki harapan yang sangat tinggi bagi kesuksesan anak didiknya, sebab dapat dipastikan harapan itu akan memunculkan usaha dan tekad yang kuat dalam mendidik. Dalam keadaan apapun dia akan tetap semangat mengajar dan mendidik, karena harapan itu muncul dari dalam dirinya bukan dari luar alias faktor X, tidak berpikir soal gaji yang rendah, manajemen sekolah yang buruk, input anak-anak yang dianggap “nakal”, fasilitas yang kurang memadai dan seabreg permasalahan di sekolah yang seringkali muncul. Tapi kenyataannya hal itu jarang dimiliki oleh para guru sebab pada kenyataannya yang selalu menjadi objek obrolan dan bahan pembicaraan di kantor sekolah itu lagi itu lagi, alias masalah kenaikan pangkat, gaji guru, tunjangan sertifikasi belum cair, beli rumah, mobil dan masih banyak lagi (atau dlllll), padahal ngga salah kan kalau yang didiskusikan dan dibicarakan perihal anak-anak didiknya, bagaimana solusinya ada anak yang jarang masuk sudah seminggu tidak masuk dan tanpa keterangan, masalah anak-anak yang susah diatur, selalu nyeletuk kalau guru lagi menerangkan. Hebat kan?, kalau semua guru di sekolah punya harapan tinggi bagi kesuksesan anak didiknya. Guru yang seperti itu akan selalu membayangkan anak didiknya menjadi pintar, disiplin, rajin dan sukses dalam meraih masa depan; 

2) Selalu berpikir kreatif, berpikir kreatif yaitu berpikir di luar hal yang biasa bisa disebut “yang luar biasa lah”. Pokoknya, metode yang tidak biasa dipraktekkan guru lain dia terapkan asalkan dapat mengefektifkan suasana pembelajaran. Dia selalu meng-update pengetahuan kependidikannya dengan metode pembelajaran yang menarik dan terkadang “aneh” sehingga akan menimbulkan kesan tersendiri bagi anak didiknya. Dia juga selalu mencari cara yang variatif untuk mengajari anak didiknya, tampilannya penuh aksi, proses belajar dibuat seinteraktif mungkin, tidak monoton, tapi anak-anak akan menyukai itu, karena yang penting bagi anak adalah proses pembelajaran yang menyenangkan alias “PAKEM”. Pembelajaran seperti itu akan dapat dengan mudah menjadikan anak didik menyerap dengan cepat apapun materi yang disampaikan; 

3) guru yang pleksibel dan sensitif (dalam artian positif ), artinya dia peka terhadap kebutuhan dan permasalahan anak didiknya. Kalau the great guru kan, jika ada anak terlambat masuk sekolah ditanya terlebih dahulu kenapa sebabnya, apa orang tua sakit, atau tidak punya ongkos untuk berangkat ke sekolah, atau apa lah. Pokoknya dia tanya terlebih dahulu sehingga anak didik itu merasa diperhatikan, tidak lantas dia hukum (kalau memang alasan yang dikemukakan si anak tidak rasional, ya dia dihukum). Biasanya the great guru itu selalu yakin dan berpikir positif,  kalau memang tidak ada masalah, pasti anak tersebut masuk sekolah. Jika begitu dapat dipastikan, besok hari pasti pasti si anak jadi rajin masuk kelas karena merasa sangat diperhatikan, padahal faktor X nya  sangat sederhana yaitu diperhatikan guru. Setiap orang biasanya memiliki masalah yang tidak ingin diketahui orang, mungkin itulah kenapa the great guru itu sudah tahu, dan sekemampuan dia untuk memahami dan memaklumi apa yang terjadi. Hal terpenting baginya materi pembelajaran yang disampaikan akan dapat diserap siswa; 

4) Selalu jadi inspirasi buat anak didiknya, kalau sehari sebelum pembelajaran anak-anak sudah merasa senang jika besok akan ada bagian guru itu (alias the great guru), berarti guru itu sudah sangat sangat sukses. Esok harinya ketika guru itu baru masuk ruangan, anak-anak sudah tersenyum, sumringah dan terpancar di wajahnya sebuah keinginan (bisakah aku jadi seperti ibu ini…?)

Saya kira yang empat itu saja, cukup untuk bisa menjadi guru yang bisa “digugu dan ditiru”. Setelah guru hebat tercipta maka komitment terhadap palayanan yang di harapkan akan dapat terwujud dengan bersama membangun komitment (akan sebuah pelayanan terbaik).
Sehingga hal yang perlu dilakukan adalah :

Pertama :
Komitmen dari karyawan adalah kunci penting terhadap pelaksanaan organisasi yang terbaik. Komitmen adalah dibuktikan oleh 1) Berpikiran tunggal, perilaku terpusat ; 2) Kemauan untuk berkorban karena sebab tersebut.

Kedua :
Komitmen adalah didukung oleh 1) Kejelasan mengenai tujuan dan nilai-nilai ; 2) Kompetensi dari karyawan yang memungkinkan keberhasilan ; 3) Derajat pengaruh yang dimiliki karyawan dan ; 4) Apresiasi yang dinyatakan ntuk diberikan kepada karyawan karena konstribusinya / sumbangannya.

Ketiga :
Seni mengarahkan adalah kunci penting terhadap komitmen karyawan karena hal tersebut adalah melancarkan dan memudahkan komunikasi. Hal tu membebaskan orang sehingga mereka bisa melakukan apa yang mereka ingin lakukan : Yang menunjukkan komitmennya sampai yang terbaik.

Semangat Pagi Alhamdulillah Luar Biasa..


»»  READMORE...

Selasa, 13 Agustus 2013

LEBARAN KETUPAT SEBUAH TRADISI (Catatan Kecil Buat yang Sudah selesai puasa Syawal )




Ketika berbicara tentang Idul Fitri merupakan momentum suci nan agung, Umat Islam di seluruh penjuru tanah air tentunya memiliki cara tersendiri untuk menyambut datangnya hari kemenangan tersebut, begitupun masyarakat Jawa yang terbiasa melaksanakan Lebaran ketupat, yang kerap dianggap sebagai pelengkap hari kemenangan. Yang hidup dan bergaul dengan jawa pasti mengenal yang di sebut dengan Lebaran ketupat…Besok pagi tanggal 15 Agustus 2013 tepatnya lebaran Ketupat.

Berbicara tentang masyarakat Jawa umumnya mengenal dua kali pelaksanaan Lebaran, yaitu Idul Fitri dan Lebaran ketupat. Idul Fitri dilaksanakan tepat pada tanggal 1 Syawal, sedangkan Lebaran ketupat adalah satu minggu setelahnya (8 Syawal). Tradisi Lebaran ketupat diselenggarakan pada hari ke delapan bulan Syawal setelah menyelesaikan puasa Syawal selama 6 hari. Hal ini berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk berpuasa sunnah 6 Hari di bulan Syawal.

Dalam sejarahnya, Lebaran ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, saat itu, beliau memperkenalkan dua istilah Bakda kepada masyarakat Jawa, Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Lebaran dipahami dengan prosesi pelaksanaan shalat Ied satu Syawal hingga tradisi saling kunjung dan memaafkan sesama muslim, sedangkan Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran. Pada hari itu, masyarakat muslim Jawa umumnya membuat ketupat, yaitu jenis makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa (janur) yang dibuat berbentuk kantong, kemudian dimasak.. Setelah masak, ketupat tersebut diantarkan ke kerabat terdekat dan kepada mereka yang lebih tua, sebagai simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang.

Dalam tradisi masyarakat Jawa, terdapat aneka macam bentuk ketupat yang dimiliki tiap-tiap daerah yang juga memiliki arti dan maksud tersendiri. Sebut aja ketupat Bawang khas Madura, ketupat ini berbentuk persegi empat dan dianggap sebagai ketupat penyedap, sebagaimana bumbu masak berupa bawang. Juga ada Ketupat Glabed yang dipopulerkan oleh masyarakat Tegal, Kupat glabed adalah ketupat yang dimakan dengan kuah berwarna kuning kental. Sedangkan penamaan ketupat ini pun berasal dari ucapan orang Tegal yang mengekspresikan kekentalan kuah ketupat tersebut dengan istilah Glabed-glabed-glabed!. Juga ada  Ketupat Bebanci khas Betawi, Sesuai dengan namanya, ketupat bebanci adalah masakan dengan unsur utamanya adalah ketupat. Ketupat ini disantap dengan kuah santan berisi daging sapi dan diberi aneka bumbu seperti kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah.

Filosofi Ketupat

Penggunaan istilah ketupat dalam Lebaran ketupat tentu bukan tanpa filosofi yang mendasarinya, Kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari istilah bahasa Jawa yaitu “ngaku lepat” (Mengakui Kesalahan) dan laku papat (empat tindakan).

Prosesi ngaku lepat umumnya diimplementasikan dengan tradisi sungkeman, yaitu seorang anak bersimpuh dan memohon maaf di hadapan orangtuanya. Dengan begitu, kita diajak untuk memahami arti pentingnya menghormati orang tua, tidak angkuh dan tidak sombong kepada mereka serta senantiasa mengharap ridho dan bimbinganya. Ini merupakan sebuah bukti cinta dan kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya begitupun orang tua kepada anaknya.

Prosesi ngaku lepat pun tidak hanya berkutat pada tradisi sungkeman seorang anak kepada orang tua, lebih jauh lagi adalah memohon maaf kepada tetangga, kerabat dekat maupun jauh hingga masyarakat muslim lainya, dengan begitu umat Islam dituntun untuk  mau mengakui kesalahan dan saling memaafkan dengan penuh keikhlasan yang disimbolkan dengan ketupat tersebut. Ketupat menjadi simbol “maaf” bagi masyarakat Jawa, yaitu ketika seseorang berkunjung ke rumah kerabatnya nantinya mereka akan disuguhkan ketupat dan diminta untuk memakannya, apabila ketupat tersebut dimakan secara otomatis pintu maaf telah dibuka dan segala salah dan khilaf antar keduanya terhapus.

Untuk istilah laku papat (empat tindakan), masyarakat Jawa mengartikanya dengan empat istilah, yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Lebaran berarti akhir dan usai, yaitu menandakan telah berakhirnya waktu puasa Ramadhan dan siap menyongsong hari kemenangan. Sedangkan Luberan bermakna meluber atau melimpah, layaknya air yang tumpah dan meluber dari bak air. Pesan moral yang dihendak disampaikan dari luberan adalah budaya mau berbagi dan mengeluarkan sebagian harta yang lebih (luber) kepada fakir miskin, dengan begitu akan membahagiakan para fakir miskin dan diharapkan angka mengikis angka kemiskinan yang ada di negara kita. Adapun Leburan berarti habis dan melebur. Yaitu momen untuk saling melebur dosa dengan saling memaafkan satu sama lain, dengan kata lain dosa kita dengan sesama dimulai dari Nol kembali. Yang terakhir adalah Laburan yang berasal dari kata labur atau kapur. Kapur merupakan zat padat berwarna putih yang juga bisa menjernihkan zat cair, dari ini Laburan dipahami bahwa hati seorang muslim haruslah kembali jernih nan putih layaknya sebuah kapur. Karena itu merupakan simbol kejernihan dan kesucian hati yang sebenarnya.

Ketika proses silaturahim terjalin, terjadi juga hal-hal lain yang berkaitan dengan silaturahim tadi. Silaturahim dapat terjalin jika terjadi hubungan dan interaksi yang baik pula. Hubungan yang baik dapat terjalin jika tak ada perselisihan, persengketaan, dan permusuhan. Selaras dengan Idul Fitri yang bersilaturahim dengan sesama muslim, budaya pemberian ketupat memungkinkan terjalin komunikasi yang baik antara pengantar atau pemberi dan penerima ketupat.

Dalam sebuah proses komunikasi, seseorang harus memiliki motif untuk dapat menjalin komunikasi dengan orang lain. Sunan Kalijaga telah menerapkan proses komunkasi itu dengan baik. Jika kita berkunjung ke rumah seseorang dan mengantarkan makanan, maka penerima makanan tersebut akan senang dan terjalinlah komunikasi antara dua orang tersebut

Ketupat merupakan lambang kebersamaan sebab pemberian ketupat pasti dalam jumlah lebih dari satu. Selain itu, ketupat tersebut diikatkan agar terlihat indah. Pengikatan satu ketupat dengan ketupat yang lainnya selaras dengan maksud kebersamaan. Terlebih sesama muslim adalah saudara. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa antara satu muslim dengan muslim lainnya diibaratkan dengan satu tubuh. Jika satu anggota tubuh rusak, maka rusak pulalah anggota tubuh yang lainnya


Demikian pesan moral yang hendak disampaikan Lebaran ketupat kepada umat Islam, yang semuanya diyakini merupakan tuntunan yang luhur untuk bagaimana menajdi pribadi yang baik dan luhur di kemudian hari. Ada istilah ‘sayur tanpa garam akan terasa hambar” Demikian kiranya masyarakat Jawa memaknai Idul Fitri tanpa Lebaran ketupat, lebaran ketupat merupakan tradisi baik yang telah lama mengakar kuat dalam benak masyarakat muslim Jawa. Harapanya tradisi yang telah lama terjaga ini tetap bisa dilestarikan, dengan begitu mampu menjadi salah satu budaya keislaman yang tidak punah dari tanah jawa.
Amin. Selamat Berlebaran Ketupat 1434 H.

Dari berbagai sumber.
»»  READMORE...

Rabu, 31 Juli 2013

MENARIK DAN INSPIRATIF (Catatan Kecil tentang pengisi waktu untuk sebuah kreatifitas)


Lebaran akan segera tiba setelah kita berpuasa dan berharap sebuah berkah selalu bersama dengan kita dan seluruh umat islam yang menjalaninya. Tak lupa pula menata dan persiapanpun di lakukan oleh siapapun mulai dari kakek nenek, tuk menyambut keluarga besar, bapak ibu untuk pertemuan keluarga, anak anak pun tak mau ketinggalan dengan melihat kesana kemari baju yang pas buat berlebaran bersama keluarga. Aktifitas dilakukan mulai sekedar makanan kecil untuk di hidangkan di meja, mulai dari membuat sendiri sampai pesan pada pembuat roti. Bahkan tak mau ketinggalan buat menemani makanan tersebut pun di siapkan sebuah wadah tempat minuman yang sederhana menjadi sesuatu yang luar biasa.



Tulisan ini, saya buat sebagai ungkapan hati saya atas kebanggaan saya pada teman kantorku. Catatan inipun kubuat setelah melihat betapa sebuah ide bisa menular dan menjadikan kebaikan bagi sesama, ya teman kantor menjadi inspirasi bagi teman sekantor yang lain. Nama panggilanya bu Ninuk (staf di ruangan kantor saya). Berawal dari kesibukan yang telah terbagi waktunya dengan baik, kapan bekerja, kapan istirahat dan kapan berkarya seni beliau mengawali dengan hanya sendiri merangkai satu persatu manik manik kecil, kelopak bunga dan kawat pengait, dalam suatu waktu kusapa dan agak terkejut bu Ninuk menjawab namun dengan tetap tersenyum, “ bikin apa bu?” kataku. Dan di jawab “ ini loh pak ngisi waktu sebelum pulang kantor, dan kalo pas di rumah menjelang berbuka”..dengan menghentikan sejenak kesibukanya untuk mengawali pembicaraan ini.
“Wah asyik donk punya kesibukan” sambil ku pegang hasil karya bu Ninuk. “ Wah kalo ini bisa di jual kembali donk bu?”
“Ndak kok pak..buat di hadiahkan aja khan lebih bermanfaat”…kata bu Ninuk berikutnya, kalo mungkin malah temen temen bisa belajar bersama untuk merangkainya. “ wah bagus kalo begitu.

Dan sedikit pembicaraan ini menarik bagi teman teman karyawati yang lain , sedikit diskusi kecil dan terjadilah dialog dialog yang saya tak mungkin ceritakan satu persatu. Dengan kesimpulan bu Ninuk untuk ngasih tahu cara dan proses hingga selesainya karya yang luar biasa tersebut. Satu persatu di buat dan pesanan untuk belajar pun datang mulai dari seruangan kantor ( ada bu Farida, bu Umi Salamah, bu Tutik, bu Daryatun, bu Unisah, bahkan om Okky , dan tak lupa om Dwi K) sampai ke kantor sebelah. 


Inilah keluar biasaan tersebut. Hanya dengan sedikit stimulanpun banyak yang pesan. Inspiratif sekali. Moment yang tepat dan bisa jadi contoh buat kegiatan di sela sela kesibukan sehari hari, di kantor menjelang pulang, dirumah sembari menunggu berbuka puasa dan pengisi kegiatan anak putrinya seperti di katakan , Bu handarwati.
Dan hasilnya pun banyak yang sudah di bawa pulang buat persiapan Lebaran…






Selamat Lebaran, jangan lupa saling memaafkan dan mempromosikan ini karyaku loh, bisa pesan kalau mau he he he he… :D :D :D


»»  READMORE...

Jumat, 19 Juli 2013

JANGAN BERTERIAK, NAK (catatan keributan kecil di pagi hari...)

tantrum_zps57648814

"Pusing" itulah kalimat yang sering terdengar dari mulut ibunya di saat semua nak anakku pada ribut, ndak Rizqy(anak pertamaku) ndak Haydar (anak keduaku) atau bahkan si Sekar (anak ketiga ku). Semua ndak bisa di atur karena bicara keras sehingga saling berteriak antara satu dan lainnya karena ingin di perhatikan dan merasa benar. Memang ini tidak berlangsung lama namun cukup membuat saya dan istri kerepotan juga. yah namanya anak anak. kalimat itulah yang membuat jadi longgar tentang anak berteriak dalam berbicara.

Namun semua bisa teratasi dengan kelembutan ibunya untuk merayu mereka , anak-anakku. Kemarin sempat baca di sebuah artikel di salah satu blog yang membuat inspirasi bagi kami untuk bisa lebih baik lagi. dalam mengasuh anak. Semoga dan trus berupaya menjadi keluarga yang bisa saling berbagi dalam komunikasi tanpa teriakan,antara lain sebagai berikut penyelesainya .

Kali ini, saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Kebiasaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.
Inilah yang mereka lalukan, jadi tujuannya supaya pohon itu mati. Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu.
Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.
Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya.
Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati. Nah, sekarang, apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di kepulauan Solomon ini? Ooow, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.
Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda?
Ayo cepat!
Dasar lelet!
Bego banget sih! Begitu aja nggak bisa dikerjakan?
Jangan main-main disini!
Berisik!
Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati?
Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu tahu nggak!
Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa!
Aduuuuh, perempuan kampungan banget sih!?
Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya:
Stupid, soal mudah begitu aja nggak bisa! Kapan kamu jadi pinter?!
Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal,
Eh tahu nggak?! Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal nyesel!
Ada banyak yang bisa gantiin kamu!
Sial! Kerja gini nggak becus? Ngapain gue gaji elu?
Ingatlah! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai.. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.
Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan? Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter. Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak!
Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi kerena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.
Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh roh orang lain ataupun roh hubungan Anda, selalulah berteriak. Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.
Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai, tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.
Mungkin banyak yang masih harus di perbaiki dalam tindakan kami sebagai orang tua, tapi semoga catatan kecil ini bisa jadi pengingat bahwa kita perbaiki diri orang tua , insya alloh anak anak kita pun akan mengikuti bahkan menjadi luar biasa, Semoga.
Sebuah janji hati, pesanku "Anakku tanpa teriak pun tujuan bisa kita capai dan SUKSES !!!!"

»»  READMORE...

Senin, 08 Juli 2013

Melatih Anak Berpuasa (Catatan kecil mengajari untuk latihan puasa anakku)


" Horeee nanti malam Tarawih ya Pak ya Buk?" tanya anakku Haidar setelah ketemu setelah pulang dari Kerjaan. Belum lagi saya jawab langsung anakku Rizqy bilang  " Betuuuul...nanti malam Tarawih". Ku jawab dengan hati hati dan sambil memberi pengertian bahwa kita menunggu pengumuman dari pemerintah tentang awal puasa. "Kalo dah ada pengumuman trus kita tarawih ya pak ? " lanjut Haidar dengan kelucuannya sambil minta gendong sama bapaknya. 
"OK siip ntar kita tarawih ke mushola dekat rumah". Dalam hatiku alhamdulillah anakku menyambut Ramadhan ini dengan penuh kegembiraan.

Sebenarnya banyak hal yang harus ku pelajari untuk bisa memberikan pengertian pengertian pada mereka, ehm selain buku yang ku baca juga dari berbagai informasi untuk semakin memperjelas pemahaman untuk itu. Bulan  Ramadhan merupakan momen pendidikan penting bagi kita sebagai orang tua. Banyak sekali hikmah ibadah Ramadhan yang mengarah pada pembentukan karakter terpuji bagi anak.  Berpuasa di bulan Ramadhan melatih kesabaran, keikhlasan, kekuatan,  kepekaan sosial dan kemampuan empati.

Pas lagi cari cari informasi nich ada pengetahuan sebagai referensi bagi kita sebagai orang tua (http://hizbut-tahrir.or.id/2013/07/08/melatih-anak-berpuasa/)

Mengapa Harus Dilatih?
Sebagai orang tua, kita seharusnya  melatih anak-anak kita yang masih kecil untuk melakukan berbagai hal yang akan dibebankan kepada mereka kelak  ketika mereka sudah baligh/dewasa. Latihan puasa ini dilakukan semata-mata agar kelak ketika baligh, mereka benar-benar sudah siap dan  mampu berpuasa sebagaimana orang dewasa. Jangan sampai ketika baligh, mereka baru berlatih puasa. Ini sama saja kita telah membiarkan anak-anak kita terjerumus ke dalam perbuatan maksiat yang mendatangkan murka  Allah SWT. Jika mencintai anak-anak kita, maka kita harus mengajarkan dan melatih mereka agar mau beribadah kepada Allah   dengan senantiasa mentaati  seluruh syariatNya. Ketaatan  inilah yang akan menjaga mereka dari siksa api neraka. Allah SWT  berfirman yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluargamu dari neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (TQS At Tahrim [66] : 6)
Melatih anak berpuasa adalah bagian dari syariat.  Imam Al-Bukhari telah meriwayatkan hadist Rubayyi binti Muawidz, ia berkata: Rasulullah saw mengirim utusan di pagi Asyura’ ke kampung-kampung Anshar dan berkata : “Siapa yang masuk waktu pagi dalam keadaan berpuasa maka sempurnakanlah puasanya, dan barangsiapa yang masuk waktu pagi dalam keadaan berbuka (tidak berpuasa) maka berpuasalah pada sisa hari itu”. Maka kamipun melakukan puasa Asyura’. Kami puasakan pula anak-anak kecil kami dan kami berangkat ke masjid dengan menjadikan mainan dari bulu buat mereka, jika ada salah seorang dari mereka menangis minta makanan, kami berikan mainan itu kepadanya sampai masuk waktu berbuka. (HR Bukhari dan Muslim)
Harus disadari bahwa puasa anak kecil yaitu anak yang belum baligh itu tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan sebagai sarana latihan. Pembebanan syariat itu disyaratkan baligh.  Jika syariat itu datang dan  memerintahkan orang yang belum baligh untuk melakukan satu perbuatan, atau datang memerintahkan pengasuh sang anak (wali) untuk mendorong satu perbuatan, maka itu sebagai sarana latihan saja, sebagaimana dikatakan oleh asy Syafi’i. Jadi, kalau orang tua  menyuruh anaknya  yang masih kecil berpuasa ternyata ia mau berpuasa, maka orang tua dan anak tersebut mendapatkan pahala, tapi jika ia menolak maka orang tua tidak berdosa, demikian pula anaknya. Yang membuat orang tua dan anak berdosa adalah ketika anak sudah baligh tetapi tidak berpuasa sedangkan orang tuanya tidak pernah mengajari dan melatihnya berpuasa.
Banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan melatih anak berpuasa. Berlatih puasa di bulan Ramadhan, adalah  melatih keikhlasan. Bukankan puasa adalah ibadah yang tidak terlihat kecuali oleh Allah dan  orang yang berpuasa itu sendiri?. Di samping itu Juga melatih kesabaran dan kekuatan, bukankah anak diajak untuk bersabar dan kuat menahan lapar dan dahaga? Melatih puasa  juga melatih empati dan kepedulian anak. Ketika lapar, anak bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi orang miskin yang tak selalu  bisa makan ketika lapar,  diharapkan  anak kemudian akan  peduli dan membantu mereka. Berlatih puasa juga membiasakan anak  untuk senantiasa menjaga perilakunya karena  puasa tidak akan bernilai jika tidak diikuti dengan perilaku yang baik.
Kapan Anak Dilatih Puasa?
Syariat tidak menetapkan umur tertentu kapan anak dilatih puasa. Perkaranya kembali pada kehendak sang wali, kesehatan dan kemampuan fisik sang anak (Mahmud Abdul Lathif, Tuntunan Puasa berdasar Al Quran).  Artinya, kita  bisa memulai kapan saja. Mahmud Abdul Latif menjelaskan bahwa sebaiknya anak diajak berpuasa  ketika berumur 5-7 tahun. Kisaran umur ini berdasarkan pemahaman terhadap hadist Rubayyi’ yang telah disebutkan di atas. Di hadist tersebut disebutkan bahwa anak-anak  diberi permainan ketika mereka puasa, maka hal ini menunjukkan bahwa umur anak-anak yang dilatih puasa oleh para shahabat Rasulullah saw-tanpa ragu lagi- berkisar antara 5-7 tahun, karena dalam kisaran umur seperti itulah anak-anak kecil bisa dipalingkan dari rasa laparnya dengan permainan
Melatih anak puasa harus dilakukan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Ketika masih balita, bisa dilakukan dengan memotivasi anak untuk senang  melakukan puasa karena ingin dicintai Allah. Dalam hal ini, kita harus memberikan keteladanan yang baik, karena anak akan meniru apapun yang dilakukan ayah dan ibunya. Ajak anak untuk sahur dan berbuka puasa bersama. Siapkan makanan dan minuman kesukaan mereka sehingga mereka mau ikut makan sahur dan yang lainnya.  Jika sudah bersekolah,  anak bisa mulai dilatih puasa pada saat di sekolah. Biasanya anak lebih mudah dilatih puasa jika bersama-sama dengan teman-temannya.
Ketika anak bertambah usia, dan bertambah kuat, anak bisa dilatih berpuasa lebih lama. Misalnya kita ajak anak berbuka saat dhuhur  sekitar jam 12. Kalau ternyata  kuat,  maka beberapa hari  kemudian kita ajak berbuka  jam 2 dan seterusnya. Setelah berbuka, anak bisa kita ajak untuk berpuasa lagi hingga masuk waktu magrib. Anak bisa dilatih berpuasa setiap hari, atau berselang seling, sehari puasa, sehari tidak dan sebagainya. Untuk mengalihkan anak  dari rasa lapar, kita bisa berikan kegiatan yang bermanfaat. Misalnya  mengajak melakukan pekerjaan tangan, mengajak main sandiwara, membacakan cerita, menonton film yang mendidik dan lain-lain.
Haruslah diperhatikan oleh setiap orang tua untuk tidak mengisi waktu puasa ini dengan membiarkannya bermain dengan permainan yang tidak mendidik seperti main game atau menonton televisi sepanjang hari. Jangan sampai kita berhasil melatih anak puasa tetapi ternyata justru  membiarkannya larut dalam berbagai kegiatan dan  tontonan yang merusak iman Islamnya.    Selain permainan, bisa juga kita alihkan rasa lapar anak dengan mengajaknya membantu kita mempersiapkan makanan dan minuman untuk berbuka. Kita juga bisa mengajaknya ke tempat tertentu, misalnya  berkunjung ke teman atau saudara, berkunjung ke masjid-masjid sekalian mengantarkan makanan untuk berbuka puasa dll.  Jika dengan berbagai cara anak sudah sangat sulit dikendalikan hingga  marah dan ngambek, cobalah periksa, jangan-jangan ia memang sakit sehingga harus membatalkan puasa.
Ketika anak sudah berumur 7 tahun ke atas  hingga sebelum baligh , proses pengajaran dan pelatihan harus lebih serius.  Hanya perlu diingat bahwa kita tetap tidak boleh memaksa anak berpuasa  karena puasa anak adalah tahap belajar dan berlatih bukan tahap  taklif (pembebanan hukum).  Di usia ini, anak seharusnya didorong untuk berpuasa karena keinginan taat padaNya bukan karena dorongan  ingin dipuji atau ingin mendapatkan materi seperti uang. Karenanya, alangkah baiknya kalau kita tidak mengiming-imingi anak dengan imbalan materi agar ia mau puasa. Kalaupun kita ingin memberinya, maka  berilah di akhir bulan puasa  dan sampaikan bahwa itu bukan imbalan akan puasanya tetapi hanya  hadiah dan tanda cinta dan syukur kita karena ia telah menjalankan salah satu ketaatan kepada Allah.   Perlu ditanamkan juga  kepada anak bahwa kedua orang tuanya sangat mencintainya dan menginginkan anaknya selamat baik di dunia maupun akhirat, dan itu hanya didapatkan dengan cara beribadah kepada Allah dan taat dengan seluruh syariahNya, termasuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Keberhasilan Melatih Anak Berpuasa
Melatih anak berpuasa adalah menjalankan syariat. JIka latihan puasa ini dilakukan dengan cara tepat, maka Insya Allah tidak akan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan maupun pertumbuhan anak. Untuk itu, ada beberapa hal yang   harus kita perhatikan, seperti memilih makanan dengan memperhatikan kecukupan dan keseimbangan nutrisi untuk pertumbuhan anak . Kemudian membantu anak mengelola waktunya.  Misalnya, apakah anak sulit  bangun pagi? jika benar, maka ia pasti sulit makan sahur. Maka harus dicari cara tepat agar anak bisa bangun untuk makan sahur. Misalnya tidak tidur terlalau malam atau yang lainnya.  Dan jangan lupa mengkondisikan anak supaya  melakukan puasa dengan senang,  tidak karena terpaksa.
Teriring do'a semoga Alloh SWT senantiasa memberikan keberkahan dalam keluarga kita semua ...Amin




»»  READMORE...

Minggu, 23 Juni 2013

ANAK DAN RANGKING (Catatan atas Prestasi anakku di Kelas 1 di semester Genap)





Catatan ini ku tulis atas prestasi anakku, RIZQY BAHTIAR HAPSARA PUTRA aku menghargainya sebagai sebuah prestasi yang di usahakan oleh anakku dan Allah SWT memberi jalan untuk dapat mencapainya.

Anakku sekolah di SD NEGERI 1,3,6 UNGARAN kemarin terima raport tanggal 21 Juni 2013 , (satu hari setelah anakku ulang tahun yang ke 7)…sebuah hasil yang di tunjukkan pada keluarga sebagai sebuah limpahan rahmat yang luar biasa.

Dia rangking 1 dari 28 orang siswa dalam kelasnya, di umumkan saja saat pembagian. Memang tidak di tulis di raport kalo rangking 1 namun di umumkan bu guru saat pembagian di pagi itu. Haru campur bahagia karena yang ku anggap agak usil, bandel dikit dan bikin jengkel tapi ternyata di balik itu muncul sebuah prestasi.

Setelah sambutan dari bu SRI HARTINI sebagai guru anakku, kemudian di lanjutkan dengan pertemuan paguyuban Kelas IB , ada informasi yaitu anakku tidak lagi di SD RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) tapi sekarang jadi SBN (Sekolah Bertaraf Nasional). Dan pengumuman pengumuman yang lain berkaitan dengan sekolah anakku selanjutnya di kelas dua.

Kegembiraan tampak di mata anakku, adik - adiknya dan ibunya setelah raport ku serahkan dan di liat isteriku. Kepeluk mesra dan “ku ucap selamat ya nak, rangking 1 sukses selalu…”. Dia jawab…Horeeee jawab anakku.

Sedikit catatan ini sebagai sebuah keindahan untuk mengingatkan akan kewajiban sebagai orang tua atas titipan amanah yang harus di jaga. Saya teringat sebuah nasehat yang ku catat dan ini bagi semua orang tua.

Sebagai nasehat dan dapat dijadikan bekal ketika menjadi orang tua dan memiliki anak penting dan yang harus kita pahami dari tujuan kita dalam berperan sebagai orang tua dan juga mendidik anak, yaitu menjadikan Sprititual sebagai pondasi dasar dalam mendidik anak sehingga anak mampu membangun kecerdasan emosi dan intelektualnya dengan kuat dan tidak goyah. Tentunya untuk membangun itu semua dibutuhkan sebuah perencanan atau planning dalam membangun dan mendidik anak didalam lingkungan keluarga.
Tujuan dalam mendidik seorang anak, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an:

1. Agar anak taat untuk Mengabdi Kepada Allah SWT
“Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepadaKu…” Q.S. Adz Dzaariyaat 51:56
2. Agar anak mampu memenuhi perjanjian dialam ruh
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?Benar,kami bersaksi.” Q.S. Al A’raaf 7:172

3. Menjadi Khalifah di Muka Bumi
 ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi''. (Al-Baqarah:30).

4. Agar anak mampu menghadapi ujian hidup
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (Al-Anbiya’: 35)

5. Agar anak mampu bertanggung jawab kepada Allah SWT
Apakah manusia itu mengira bahwa dia akan dibiarkan begitu saja tanpa (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS: al-Qiyamah/75:36).

Kemudian mengenai tahapan dalam mendidik seorang anak, kita pun bisa menemukan jawabannya didalam Al-Qur'an yaitu pada surat Lukman ayat 12-19,
Insya Allah sebagai bekal pengalaman untuk keluarga dan anak, bagaimana menjadi sosok orang tua yang penyayang yang mampu membimbing anak anaknya untuk tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter yang baik.
Dalam sebuah pusi pun di tunjukkan kepada kita,

Children Learn What They Live
(by Dorothy Law Nolte)


If a child lives with a criticism,
he learns to condemn.
If a child lives with hostility,
he learns to fight.
If a child lives with ridicule,
he learns to be shy.
If a child lives with shame,
he learns to feel guilty.
If a child lives with tolerance,
he learns to be patient.
If a child lives with encouragement,
he learns to be confident.
If a child lives with praise,
he learns to appreciate.
If a child lives with fairness,
he learns to justice.
If a child lives with security,
he learns to have faith.
If a child lives with approval,
he learns to like himself.
If a child lives with acceptance and friendship,
he learns to find love in the world.


Anak Belajar Dari Kehidupannya

Jika anak dibesarkan dengan celaan,
ia belajar mamaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,
ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,
ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan,
ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia belajar kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
ia belajar menyenangi dirinya.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
 Semoga Bermanfaat dan Sukses dengan berkah dari Allah SWT,
 “Selamat ya Nak”

Salam Sun Sayang dari Bapak, Ibu, dik Haidar dan dik Sekar…..mmmmmuahhhh (y) :D :D

»»  READMORE...

Kamis, 30 Mei 2013

ISO 9001:2008 Masih Perlukah ? (Catatan tentang Pro Kontra diterapkan di PEMDA)

@berhenti sejenak dan berfikir
Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia, hal ini tertuang dalam UUD 1945. Jelas bahwa, dalam UU No. 36/1992 dan diperbaharui dengan UU No. 36/2009 disebutkan, setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayan kesehatan.
Era reformasi memberikan kebebasan kepada Pemda untuk menyelenggarakan pemerintahan melalui otonomi daerah diatur dalam UU No. 32/2004. Selain itu era reformasi juga membuat masyarakat yang mendapat pelayanan instansi Pemerintah menjadi lebih kritis. Salah satu sasaran yang banyak disuarakan masyarakat kepada Pemerintah adalah berkaitan dengan kondisi / kualitas pelayanan publik, khususnya yang diselenggarakan oleh Pemerintah melalui instansi pelaksanakanya baik pada Pemerintah Pusat maupun Daerah.
Dikatakan dalam setiap pelayanan termasuk layanan kesehatan, masyarakat menginginkan kepuasan pelayanan (customer satisfaction), atas dasar prinsip-prinsip cepat, transparan, tidak berbelit-belit, mudah, waktu yang pasti, dengan biaya terjangkau, dan tidak menimbulkan pungutan tidak resmi.
Maka diperlukan penerapan Standar Manajemen Mutu (SMU), dalam pelaksanaannya mencakup beberapa faktor. Antara lain faktor mentalitas, kecakapan, kejujuran, manajemen partisipatif dan mengutamakan kualitas kerja. Mentalitas, adalah kesediaan bekerja secara sungguh-sungguh, dengan niat, jujur, dan bertanggungjawab.
"Mengingat Dinas Kesehatan dan unit-unit di bawah koordinasinya, merupakan SKPD dengan tupoksi melayani masyarakat, diharapkan dalam menerapkan SMU sesuai  Sertifikat ISO 9001:2008, perlu konsisten, tidak boleh kendor, dan membutuhkan komitmen pimpinan," Sebagai Peningkatan Komitmen Penerapan dan Pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu IS0 9001:2008 Jajaran Dinas Kesehatan;
Selain mutu pelayanan di bidang kesehatan, juga membuka akses masyarakat untuk menyampaikan keluhan-keluhan selama memperoleh pelayanan. Itu berarti, para pimpinan dan petugas kesehatan perlu mengembangkan budaya mendengar dan responsif terhadap customer complaint. Petugas kesehatan harus senantiasa meningkatkan kompetensi dan inovasi untuk perbaikan mutu pelayanan kesehatan.
"Sebagai ujung tombak yang memberi citra positif terhadap pelayanan kesehatan di tunjukkan kepada berbagai pihak, bahwa dalam memberikan layanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat miskin, dan tidak ada diskriminasi pelayanan dan siap menjadi Kota Sehat, sejalan dengan program Nasional mewujudkan Indonesia Sehat
"Pemberian pelayanan yang berkualitas ini tentu juga dalam rangka menghadapi era globalisasi. Setiap unit dituntut untuk meningkatkan kualitasnya, agar mampu bersaing dengan dunia internasional. Terlihat, sekarang ini pasien puskesmas tidak hanya berasal dari keluarga miskin, tetapi sudah dari kalangan menengah dan atas menikmati layanan puskesmas,"
Dalam pelaksanaannya mengacu Instruksi Presiden RI No. 7 / 1997 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur RI No. KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.
Dampak dari program ini berupa jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek, adanya peningkatan pelayanan kesehatan pada masyarakat khusunya diwilayah kerja Puskesmas. Masyarakat akan merasakan kepuasan dalam pelayanan kesehatan. Memberikan rasa nyaman kepada warga masyarakat dengan  pelayanan kesehatan yang diberikan. Meningkatnya mutu pelayanan kepada masyarakat dalam pembangunan di daerah khususnya di bidang kesehatan.
Tujuan Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

Banyak yang  berpikir bahwa sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dapat meningkatkan profit dari suatu perusahaan padahal bila kita melihat klausul-klausul ISO 9001:2008 tak ada satu pun klausul yang membahas urusan finansial. Klausul-klausul ISO 9001:2008 seluruhnya hanyalah membahas masalah sistem; bagaimana membuat target; menjabarkan action plan; membuat perencanaan; melakukan apa yang telah direncanakan; dan mengevaluasi hasil. Kesemua hal ini sejatinya baik secara langsung maupun tak langsung tentu dapat meningkatkan profit meskipun sudah barang tentu ini berkaitan erat dengan keberhasilan tim marketing atau sales dalam menggaet pelanggan. Namun yang perlu ditekankan adalah bahwa ISO 9001:2008 tidak menjamin hal tersebut. Lalu apa sebetulnya yang menjadi tujuan diterapkannya sistem manajemen mutu ISO 9001:2008?

Ada 3 hal yang dijamin oleh ISO 9001:2008 sebagai keuntungan bagi organisasi  yang menerapkan ISO 9001:2008 yang terangkum dalam 3C: comply, consistent, continual improvement.

1. Comply to Requirements (memenuhi persyaratan)
Organisasi yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dijamin dapat memenuhi persyaratan baik yang ditetapkan oleh perundang-undangan terlebih lagi persyaratan pelanggan. Organisasi yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dituntut untuk meninjau semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan ruang lingkup pekerjaan organisasi tersebut. Terkait dengan persyaratan pelanggan, ada beberapa hal yang dilakukan berdasarkan klausul-klausul ISO 9001:2008 diantaranya:
·  Meninjau Persyaratan Pelanggan: Melakukan tinjauan terhadap permintaan pelanggan terkait kemampuan memenuhi permintaan pelanggan sebelum menyetujui kontrak.  Pemenuhan persyaratan pelanggan di sini termasuk penanganan produk (bila diminta) dan target waktu pengiriman produk.
·    Menanangani Keluhan Pelanggan: setiap keluhan harus dimonitor dengan baik  dengan cara dicatat dan ditindaklanjuti. Bila perlu ditetapkan waktu respon untuk setiap keluhan yang masuk.
·   Melakukan Survey Kepuasan Pelanggan: dalam selang waktu tertentu, harus  dilaksanakan survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui persepsi pelanggan terhadap mutu produk (barang/jasa) yang diberikan oleh organisasi.
2. Consistency of Product (Produk Konsisten)
Organisasi yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dijamin dapat menghasilkan produk (barang/jasa) yang konsisten; mutu dan spesifikasinya sama persis dan produk dihasilkan oleh suatu sistem yang konsisten bukan secara kebetulan. Produk yang konsisten ini dihasilkan dengan 4M (Man, Method, Machine, Material) yang konsisten pula. Kombinasi dari karyawan yang memiliki kompetensi yang merata, peralatan yang selalu siap digunakan, pasokan material yang bermutu serta prosedur kerja yang jelas akan menghasilkan produk yang konsisten.

3. Continual Improvement (Perbaikan Berkesinambungan)
Diantara salah satu prinsip ISO 9001:2008 yang paling dominan adalah prinsip tentang perbaikan yang berkesinambungan. Maksudnya, organisasi tidak boleh puas dengan pencapaian hasil yang sudah sesuai target melainkan terus menerus meningkatkan target setiap tahunnya. Target-target yang tidak tercapai harus dianalisis dan dievaluasi untuk mengetahui root cause dan tindakan perbaikannya. Begitupun dengan masalah-masalah yang  terjadi perlu dicatat dan dikendalikan, dianalisis, dievaluasi dan diberikan tindakan perbaikannya. Setiap keadaan yang dianggap menjadi potensi ketidaksesuaian di masa mendatang harus dianalisis dan diberikan tindakan pencegahannya.

Demikianlah 3 hal yang menjadi tujuan implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Dengan begitu masihkah menjadi hal perdebatan diantara pengambil kebijakan, alangkah di sayangkan sekali, ISO 9001:2008 memang hanya menjamin hal-hal yang sifatnya sistemik bukan finansial. Meskipun sudah barang tentu, perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2008 memiliki “nilai lebih” di mata pelanggan;
Semua menjadi hak para pengambil kebijakan, sampai kapan kami menunggu keputusan?

Salam Semangat pagi…..Alhamdulillah luar biasa,
»»  READMORE...