Minggu, 24 Februari 2013

BERIKAN LUPAKAN (Catatan di suatu sore dalam perjalanan pulang kerja)


Suatu sore saat saya dan istri pulang kerja, gerimis nampak di tempat sampah depan sebuah toko makanan ada seorang  wanita tua yang lagi “mulung” barang barang yang mungkin akan di jual kembali. Kalo di lihat dari usianya sudah sesusia nenekku yang di rumah. Tampak sehat dan tetap mencari dan membolak balikan seisi boks sampah tersebut. Itu pemandangan sekilas saja karena niat saya dan istri waktu itu hanya ingin beli makanan selingan di perjalanan. Namun karena tepat di depan kami parkir saya berniat dalam hati beri sedekah buat dia. Karena terburu – buru saya masuk toko terlebih dahulu. Dalam hatiku “ah ntar juga dia masih di situ”.
Setelah saya beli makanan dan minuman terus aku teringat untuk beri sedekah. Ku tengokkan kepalaku ke nenek-nenek yang tadi ada di situ ternyata, sudah pergi. “Ya Allah…aku terlambat…” penyesalan yang tiada guna. Perubahan wajahku terlihat istriku, “ada apa pak?”. Ku jawab “aku terlambat bu untuk beramal…”. Sejenak ku diam dan ku jelaskan pada istriku kalau saya berniat bersedah pada nenek nenek yang nyari barang bekas di tempat sampah tadi.”istriku pun menimpali, khan ndak harus dengan nenek tersebut..”. “ Iya sich…tapi saya menyesal, kenapa ndak langsung ketika saya niat tadi.”..
Jadi teringat tentang materi di pengajian , tentang sedekah, “berikan lupakan” setelah di berikan dan lupakan sehingga tidak mengganjal pikiran. Kalo sedekah ndak usah nunggu kaya khan?...he he he . yah itulah saya teringat dan tentunya berdoa semoga masa yang akan datang bias ACTION dengan baik. “ Berikan Lupakan”…insya Allah jadi ikhlas.
Rasulullah bersabda, “Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan melainkan akan bertambah, bertambah, dan bertambah!”. Demikian pula prinsip hidup yang juga merupakan prinsip sedekah, prinsip berbagi. Sudahkah kita berbagi dengan sesama? Tersenyum kepada orang lain, membuang kerikil di tengah jalan, menolong orang yang membutuhkan, berbagi ilmu yang diketahui, bersedekah kepada dhuafa. Dan masih banyak lagi tindakan tindakan yang lain.

Selain itu ada beberapa hadist yang sempat ku peroleh ketika memantapkan hati untuk bersedekah , sebagai berikut: 
  1. Bersedekah pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)
  2. Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi) 
  3.  Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sedekahjariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakan kedua orang tuanya. (HR. Muslim) 
  4.  Allah Tabaraka wata'ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): "Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu." (HR. Muslim) 
  5.  Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari) 
  6. Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad) 
  7. Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sedekah. Sesungguhnya di antara amalan ma'ruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad).
  8.  Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma. (Mutafaq'alaih)
  9.  Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkansedekah. (HR. Al-Baihaqi) 
  10.  Tiada seorang bersedekah dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad) 
  11. Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya. (HR. Ahmad) 
  12.  Tiap muslim wajib bersedekah. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi Saw menjawab, "Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersedekah." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi menjawab: "Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi Saw menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim)
  13.  Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhaan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari) 
  14.  Sedekah paling afdhal ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud) 
  15. Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, "Bagaimana itu?" Nabi Saw menjawab, "Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersedekah dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disedekahkannya. (HR. An-Nasaa'i) 
  16. Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sedekahnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)
  17. Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, "Aku hartamu, aku pusaka simpananmu." Kemudian Nabi SAW membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: "Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi." (HR. Bukhari) 
  18. Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani) 
  19. 10.      Barangsiapa memperoleh keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi) 
  20. Penjelasan: Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun Hijriyah.Tentang sedekah yang seakan-akan berupa hadiah, Rasulullah Saw bersabda: "Baginya sedekah dan bagi kami itu adalah hadiah." (HR. Bukhari) 
  21. Allah Ta'ala mengharamkan bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk menerima sedekah. (HR. Ibnu Saad) Penjelasan: Nabi Saw menolak menerima sedekah tetapi mau menerima hadiah.
  22.  Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari) 
  23. Allah mengkhususkan pemberian kenikmatan-Nya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemaslahatan umat manusia. Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya) untuk kepentingan manusia maka Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
  24. Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi Saw lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sedekah, takbir sedekah, tahmidsedekah, tahlil sedekah, amar ma'ruf sedekah, nahi mungkarsedekah , bersenggama dengan isteri pun sedekah." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab, "Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala. (HR. Muslim).
Semoga bermanfaat
Sumber : Kumpulan Hadits Nabi Muhammad SAW.


»»  READMORE...