Pelayanan terbaik harus mencakup, paling tidak, tiga aspek. yaitu terbaik dari segi sumber daya manusia, dari segi sarana dan pra sarana,
serta prima dari segi sistem kerja (prosedur) yang diterapkan.
Pertanyaan pun terus dilanjutkan
bagaimana dengan pelayanan di tingkat Dinas yang didalamnya termasuk di Tata
Usaha Sekolah - Sekolah maupun nit Pelaksana Teknis Daerah. Demikian juga
gambaran yang di inginkan oleh para pegawai yang ada di lingkungan mereka.
Salah satunya yaitu melayani para guru yang akan menjadi seorang guru yang
hebat, dengan begitu maka pelayanan yang terbaik yang diharapkan.
Bagaimana sih jadi guru hebat itu alias
“the great guru” (istilah yang sering dikemukakan dalam pembahasan kurikulum
2013) ? itu sebuah pertanyaan yang biasa saja menurut saya, tapi sulit juga
untuk dirumuskan dan dijawab, bukankah begitu…
Saya pribadi sangat kagum kepada guru
yang selalu tampil semangat, tetap berusaha mengembangkan pengetahuan
kependidikan dan tetap menjaga integritasnya sebagai seorang guru. Lalu
intinya, bagaimana ukuran guru yang hebat itu menurut kita, mungkin catatan
sederhana ini, bisa membantu anda untuk dapat membayangkannya
Ada empat hal (emang sih banyak hal)
yang menjadi ciri guru agar bisa disebut the “great guru”, empat hal itu
adalah :
1) Memiliki harapan yang sangat tinggi
bagi kesuksesan anak didiknya, sebab dapat dipastikan harapan itu
akan memunculkan usaha dan tekad yang kuat dalam mendidik. Dalam keadaan apapun
dia akan tetap semangat mengajar dan mendidik, karena harapan itu muncul dari
dalam dirinya bukan dari luar alias faktor X, tidak berpikir soal gaji yang
rendah, manajemen sekolah yang buruk, input anak-anak yang dianggap “nakal”,
fasilitas yang kurang memadai dan seabreg permasalahan di sekolah yang
seringkali muncul. Tapi kenyataannya hal itu jarang dimiliki oleh para guru
sebab pada kenyataannya yang selalu menjadi objek obrolan dan bahan pembicaraan
di kantor sekolah itu lagi itu lagi, alias masalah kenaikan pangkat, gaji guru,
tunjangan sertifikasi belum cair, beli rumah, mobil dan masih banyak lagi (atau
dlllll), padahal ngga salah kan kalau yang didiskusikan dan dibicarakan perihal
anak-anak didiknya, bagaimana solusinya ada anak yang jarang masuk sudah
seminggu tidak masuk dan tanpa keterangan, masalah anak-anak yang susah diatur,
selalu nyeletuk kalau guru lagi menerangkan. Hebat kan?, kalau semua guru di
sekolah punya harapan tinggi bagi kesuksesan anak didiknya. Guru yang seperti
itu akan selalu membayangkan anak didiknya menjadi pintar, disiplin, rajin dan
sukses dalam meraih masa depan;
2) Selalu berpikir kreatif, berpikir
kreatif yaitu berpikir di luar hal yang biasa
bisa disebut “yang luar biasa lah”. Pokoknya, metode yang tidak biasa
dipraktekkan guru lain dia terapkan asalkan dapat mengefektifkan suasana
pembelajaran. Dia selalu meng-update pengetahuan kependidikannya dengan metode
pembelajaran yang menarik dan terkadang “aneh” sehingga akan menimbulkan kesan
tersendiri bagi anak didiknya. Dia juga selalu mencari cara yang variatif untuk
mengajari anak didiknya, tampilannya penuh aksi, proses belajar dibuat
seinteraktif mungkin, tidak monoton, tapi anak-anak akan menyukai itu, karena
yang penting bagi anak adalah proses pembelajaran yang menyenangkan alias
“PAKEM”. Pembelajaran seperti itu akan dapat dengan mudah menjadikan anak didik
menyerap dengan cepat apapun materi yang disampaikan;
3) guru yang pleksibel dan sensitif (dalam artian positif ), artinya dia peka terhadap kebutuhan dan permasalahan anak
didiknya. Kalau the great guru kan, jika ada anak terlambat masuk sekolah
ditanya terlebih dahulu kenapa sebabnya, apa orang tua sakit, atau tidak punya
ongkos untuk berangkat ke sekolah, atau apa lah. Pokoknya dia tanya terlebih
dahulu sehingga anak didik itu merasa diperhatikan, tidak lantas dia hukum
(kalau memang alasan yang dikemukakan si anak tidak rasional, ya dia dihukum).
Biasanya the great guru itu selalu yakin dan berpikir positif, kalau
memang tidak ada masalah, pasti anak tersebut masuk sekolah. Jika begitu dapat
dipastikan, besok hari pasti pasti si anak jadi rajin masuk kelas karena merasa
sangat diperhatikan, padahal faktor X nya sangat sederhana yaitu
diperhatikan guru. Setiap orang biasanya memiliki masalah yang tidak ingin
diketahui orang, mungkin itulah kenapa the great guru itu sudah tahu, dan
sekemampuan dia untuk memahami dan memaklumi apa yang terjadi. Hal terpenting
baginya materi pembelajaran yang disampaikan akan dapat diserap siswa;
4) Selalu jadi inspirasi buat anak
didiknya, kalau sehari sebelum pembelajaran
anak-anak sudah merasa senang jika besok akan ada bagian guru itu (alias the
great guru), berarti guru itu sudah sangat sangat sukses. Esok harinya ketika
guru itu baru masuk ruangan, anak-anak sudah tersenyum, sumringah dan terpancar
di wajahnya sebuah keinginan (bisakah aku jadi seperti ibu ini…?)
Saya kira yang empat itu saja, cukup
untuk bisa menjadi guru yang bisa “digugu dan ditiru”. Setelah guru hebat
tercipta maka komitment terhadap palayanan yang di harapkan akan dapat terwujud
dengan bersama membangun komitment (akan sebuah pelayanan terbaik).
Sehingga hal yang perlu dilakukan
adalah :
Pertama :
Komitmen
dari karyawan adalah kunci penting terhadap pelaksanaan organisasi yang
terbaik. Komitmen adalah dibuktikan oleh 1) Berpikiran tunggal,
perilaku terpusat ; 2) Kemauan untuk berkorban karena sebab tersebut.
Kedua :
Komitmen
adalah didukung oleh 1) Kejelasan mengenai tujuan dan nilai-nilai ; 2)
Kompetensi dari karyawan yang memungkinkan keberhasilan ; 3) Derajat pengaruh
yang dimiliki karyawan dan ; 4) Apresiasi yang dinyatakan ntuk diberikan kepada
karyawan karena konstribusinya / sumbangannya.
Ketiga :
Seni
mengarahkan adalah kunci penting terhadap komitmen karyawan karena hal tersebut
adalah melancarkan dan memudahkan komunikasi. Hal tu membebaskan orang sehingga
mereka bisa melakukan apa yang mereka ingin lakukan : Yang menunjukkan
komitmennya sampai yang terbaik.
Semangat Pagi Alhamdulillah Luar Biasa..