Hari
ini tanggal 6 Nopember adalah tepat di Ulang Tahun Anakku yang ke 1 SEKAR AYU
RIZQY AMALIA, ya nama mu sudah kupersiapkan jauh hari sebelum dirimu hadir di
antara kami. Dan ini jadikan kekuatan hati untuk menuliskan catatan tentang harapan
di ulang tahun mu ini. Catatan Kecil di Ulang Tahun ke 1 SEKAR AYU RIZQY AMALIA
Nak,
jauh sebelum kau hadir dalam kehidupan Bapak dan ibu, kami senantiasa bermohon kepada Allah
Swt agar dikaruniai keturunan yang sholeh dan sholihah, yang taat kepada Allah,
berbakti kepada orang tua, rajin beribadah dan belajar, serta dapat menjadi
penerus dakwah Ilallaah. Dimana kami sudah bersama dengan kakak mu RIZQY BAHTIAR
HAPSARA PUTRA dan RIZQY HAIDAR YUDHA MAHESWARA. Catatan tentang kelahiranmu di http://hariswridwan.blogspot.com/2012/11/rizqy-yang-luar-biasa-sebuah-catatan.html
Banyak
rencana yang kami rancang, agar kelak bila kau hadir, kami sudah siap menjadi
orang tua yang baik dan mampu mendidikmu dengan didikan yang sesuai dengan
dinnul Islam, tuntunan kita seperti yang dicontohkan oleh Rosulullah Saw kepada
kita.
Bapak
dan Ibu ingin, kelak bila Allah
mengamanahkan kepada kami seorang putri, maka dia akan berakhlaq seperti
akhlaqnya Fatimah putri Rasulullah,Setelah
tanda kehadiranmu mulai tampak, Ibu sering mual, muntah-muntah, sakit kepala
dan sering mau pingsan, Ibu dan Bapak bersyukur kepada Allah atas karunia-Nya, kami
menjagamu sepenuh hati, serta senantiasa berharap, kelak kau lahir sebagai anak
yang sehat, sempurna dan menyenangkan.
Sejak
dalam rahim, kami mencoba menanamkan kalimat-kalimat tauhid kepadamu dan
berupaya mengenalkanmu kepada Sang Pencipta, dengan bacaan ayat-ayat suci-Nya,
dengan senandung-senandung shalawat Nabi, dengan nasyid-nasyid yang
membangkitkan semangat da’wah dan rasa keimanan kepada Allah yang Esa.
Saat
kau akan lahir, Ibu merasakan sakit yang amat sangat, seolah berada antara
hidup dan mati, namun Ibu tidak mengeluh dan putus asa, karena bayangan
kehadiranmu lebih Ibu rindukan dibanding dengan rasa sakit yang Ibu rasakan.
Ibu tak henti-hentinya berdo’ a, memohon ampunan dan kekuatan kepada Allah. Bapak
pun tidak tidur beberapa malam untuk memastikan kehadiranmu, menemani dan
menguatkan Ibu, agar sanggup melahirkanmu dengan sempurna. Bacaan dzikir dan
istighfar, mengiringi kelahiranmu.
Begitu
kau lahir, sungguh rasa sakit yang amat sangat sudah terlupakan begitu saja.
Setelah tangismu terdengar, seolah kebahagiaan hari itu hanya milik Ibu dan Bapak
. Air mata yang tadinya hampir tak henti mengalir karena menahan sakit,
berganti menjadi senyum bahagia menyambut kelahiranmu. Ibu dan Bapak bersyukur kepada Allah Swt, kemudian Bapak melantunkan bacaan adzan dan iqomat
ditelingamu, agar kalimat yang pertama kali kau dengar adalah kalimat Tauhid
yang harus kau yakini dan kau taati selama hidupmu.
Saat
pertama kali kau isap air susu Ibu, Ibu merasakan kenikmatan dan kebahagiaan
yang tiada tara. Ibu ingin memberikan semuanya kepadamu, agar kau segera tumbuh
besar dan sehat. Ibu berupaya supaya ASI ini dapat mencukupi kebutuhanmu. Ibu
berupaya untuk selalu dekat denganmu, dan selalu mengajakmu kemanapun Ibu
pergi, supaya kapanpun kau lapar, Ibu selalu siaga memberikan air surgawi
karunia Ilahi itu kepadamu. Dan ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan di saat
cuti melahirkan, dan berupaya tetap ASI di berikan dengan membawa botol buat
persiapan dip eras dan di simpan buatmu , nak.
Ibu
berusaha untuk selalu siap siaga menjagamu, kapanpun dan dalam keadaan apapun.
Saat malam sedang tidur lelap, Ibu akan terjaga bila kau tiba-tiba menangis
karena popokmu basah atau karena kau lapar. Saat sedang makan dan kau buang air
besar, Ibu dengan rela menghentikan makan dan mengganti popokmu dulu. Dan
semuanya, Ibu lakukan dengan senang hati, tanpa rasa risih dan jijik.
Sejak
kau masih dalam ayunan, Ibu senantiasa membacakan do'a dalam setiap kegiatan
yang akan kau lakukan. Ibu bacakan do'a mau makan ketika kau hendak makan, do’a
mau tidur ketika kau mau tidur, dan do’a apa saja yang harus kau tahu dan kau
amalkan dalam kehidupan keseharianmu. Ibu bacakan selalu ayat kursi dan
surat-surat pendek satu persatu setiap malam, dikala mengantarmu tidur,
Sebuah
harapan dihati yang paling dalam, dan senantiasa berdoa kelak hingga ketika Ibu
dan Bapak tiada, kau tetap melantunkan
do’a itu, karena do’amu akan memberikan kepada Ibu dan Bapak pahala yang tak henti-hentinya di
yaumil-akhir. Kaulah asset masa depan bagi kami, selain kakak kakak mu. Kau
akan mampu menolong kami di yaumil-akhir nanti, bila kau menjadi anak yang
sholihah.
Nak,
kehadiranmupun memberikan kepada Ibu dan Bapak pelajaran yang sangat berharga, kau
mengingatkan kami tatkala masih sepertimu. Mengingatkan dengan lebih kuat lagi,
betapa besar pengorbanan yang dilakukan oleh kakek nenekmu kepada kami, hingga
Ibu dan Bapak tumbuh dewasa dan bahkan
sampai menjadi orang tua seperti mereka.
Ibu
dan Bapak sangat menyayangimu, karena
kami ingin kaupun menjadi anak yang penyayang terhadap sesama. Kami hampir
selalu menyertakan kata sayang dibelakang namamu saat memanggilmu, supaya
hatimu senang dan gembira bersama Ibu dan Bapak.
Inilah
harapan Ibu dan Bapak kepadamu, sangat
banyak dan sangat ideal. Oleh karenanya, kami senantiasa memohon petunjuk dan
bimbingan dari Allah Yang Esa, yang Berkuasa dan Maha Agung, agar tidak salah
langkah dalam mendidikmu.
Sekali
lagi selamat ulang tahun ya nak denga do’a semoga panjang umur sehat bahagia
tentram sejahtera dan sukses selalu.. amin
Robbanaa
hablanaa min azwaajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a'yun waj’alnaa lilmuttaqiina
imaaman. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar