Berawal dari belajar bersama menjadi kebiasaan
sehari hari yang di lakukan oleh anakku saat besoknya masuk sekolah seperti
biasanya. Tidak terkecuali malam ini juga demikian, apalagi besok ada Ujian
Tengah Semester. Setelah semua buku di siapkan dan siap untuk belajar buat
besok pagi, ada ujian !!!.
Namun tiba tiba “ Pak perutku sakiiittt…”
semalem itulah kalimat anakku Rizqy saat lagi belajar bersama jelang Ujian
Tengah Semester. Awalnya sich ku pikir biasa biasa aja, namun setelah ku
perhatikan dan ini mulai menjadi pola saat jelang anakku besok menghadapi ujian
baik ulangan biasa atau ujian yang lain dan hampir selalu ada ada saja yang di
ungkapkan. Mulai “perutku sakit, kepalaku pusing atau hal-hal yang lain yang
membuat menunda untuk belajar atau untuk santai sejenak. Kalau di nasehati
bilang “endak kok endak kok”.
Sempat ku bicarakan dengan istriku, apa
anak kita stress ya ? dan kita berusaha meyakinkan kepada anakku bahwa semua
harus di hadapi untuk bisa menyelesaikan. Bukan menghindar dan menunda kewajiban
yang harus dilakukan. Sebagai orang tua kita mencari informasi dan memberikan
motivasi agar menjadi pelajaran bagi anak kita sehingga harapan orang tua dan
bagi si anak tidak takut lagi.
Dan ternyata informasi yang kita dapat dari
berbagai sumber, disebutkan stres bukan hanya milik orang dewasa. Anak-anak
juga bisa mengalami stres. Stres pada anak bisa mempengaruhi kesehatan fisik
dan psikologinya.
Menurut HealthDay News, American
Academy of Pediatrics mengungkapkan beberapa tanda stres pada anak, yaitu:
- · Mengeluh sakit perut dan sakit kepala.
- · Merasa lelah atau cemas.
- · Menunjukkan tanda-tanda depresi, meskipun si anak tidak terlalu komunikatif.
- · Gampang marah dan kehilangan minat pada beberapa kegiatan favoritnya.
- · Kurangnya minat belajar di sekolah, hingga nilai-nilainya pun menurun.
- · Berubah perilakunya seperti berbohong, mencuri, menghindari tanggung jawab di rumah, atau menjadi tergantung pada orangtua.
Tentunya dengan informasi di atas sebelum
terlambat, bila mengetahui tanda-tanda tersebut pada anak kita, marilah kita coba
mengajaknya berbicara untuk mengetahui apa yang menyebabkan mereka stres. Bila masih
tidak ditemukan solusi, tidak ada salahnya bila di perlukan sekali dengan
mengajak anak berkonsultasi ke psikolog. Tentunya berharap solusi bias di
temukan dan anak kembali ceria dan percaya diri, semoga anakku demikian juga. Keep
Spirit dan tetapkan tujuan untuk hadapi masa depan yang gemilang.
Buat anakku semoga Ujian Tengah
Semesternya bisa di kerjakan dengan maksimal dan tentunya hasil yang memuaskan.
@ berhenti sejenak dan berfikir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar